みらんだのかきこみ (Tulisan miranda)
Bahwa, beberapa waktu yang lalu adalah kali pertamaku menjejaki gedung kokoh yang menjadi wadah kami untuk menimba ilmu, menjangkau sebagian kecilnya dengan perasaan abstrak.
Rentetan prasangka memenuhi benakku, adakalanya perasaan takut dan semangat bekerjasama mengacaukan stabilitas emosiku, membingungkan kehendak dan gagasan yang kubangun sejak lama.
Sebab, ini kali pertamaku lagi bertemu banyak insan dengan kapasitas besar dalam satu waktu setelah berkelut dengan pandemi, tentu aku dihadapkan dengan banyak kepala, banyak karakter, banyak pendapat, dan perilaku yang berbeda-beda.
Dugaan-dugaaan negatif tentang kegagalan menciptakan lingkaran pertemanan menjadi pokok masalah awal, yang kemudian ditepis realita.
Aku merapalkan syukur sebanyak yang aku bisa, sebab aku telah dipertemukan dengan teman-teman sejawat yang menyenangkan.
Memulai konversasi dengan orang asing tak semudah saat melakukannya lewat aplikasi sosial media, kendati demikian, dalam waktu ringkas kami membangun hubungan akrab, menghilangkan kesungkanan dengan ringan.
Tentu saja semuanya dimulai dengan untaian kecanggungan, beberapa kali disulut api pertengkaran yang kemudian disambut mantra-mantra agar berbaikan, segalanya manusiawi.
Aku rindu rumah, tapi separuh rasa rinduku dapat diredam oleh presensi teman-temanku, kerinduanku terdistraksi oleh kegiatan baru. Boleh kukatakan, aku menikmati hari-hariku di kota besar ini.
Meski singkat, aku benar-benar menikmatinya, hatiku penuh dengan syukur dan sukacita, serta berbagai-bagai estimasi lainnya.
12 November 2022
Komentar
Posting Komentar